Jasindopt.com – Ciri ciri orang tua yang baik yang pertama adalah harus jadi Panutan. Secara harfiah, panutan berarti anutan atau teladan. Seseorang yang dapat kita tiru perilaku dan pemikirannya dalam hal positif.
Setiap orang tua adalah guru bagi anak-anaknya, ini sering dilupakan banyak orang. Ketika berpikir tentang pendidikan, orang langsung berpikir tentang sekolah.
Pendidikan pertama anak berawal dari rumah. Artinya, Orangtualah guru anak yang sesungguhnya. Sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di sekolah formal.
Kalau ada orang tua yang baik tentu ada juga sebaliknya orang tua yang jahat. Maaf ni buat para orang tua, saya juga sudah menjadi orang tua bagi anak saya.
Apa iya ada orang tua yang bersikap jahat kepada anaknya? Cek…Faktanya..Hmm.. ada saja, sih. Baik disadari atau nggak.
Banyak sikap jahat orang tua – sekali lagi, baik dilakukan secara sadar atau nggak yang bisa berakibat buruk pada anak dan bahkan bisa “meracuni” kehidupannya.
Bahkan, masih terdapat di antaranya yang menggunakan hukuman fisik dalam memberikan pengajaran dan mendisiplinkan anak.
Tentu ini adalah metode kuno yang perlu ditinggalkan. Sebab, banyak kerugian yang didapatkan dibandingkan manfaat kebaikannya.
Berikut kami sudah rangkum dari berbagai sumber ciri – ciri orantua yang baik dan yang tidak baik seperti penjelasan berikut!
Ciri-ciri Orang Tua yang Baik
Penting bagi setiap masyarakat, khususnya orang tua, untuk memahami seperti apa ciri-ciri orang tua yang baik dalam keluarga.
Ciri-ciri orang tua yang baik ini dapat dilihat dari bagaimana orang tua menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang, menawarkan dukungan, mengajarkan tanggung jawab, hingga menunjukkan sikap menghargai dan menghormati anak.
Bagaimana pun, anak adalah sosok individu yang perlu didengarkan dan dihargai seperti orang pada umumnya, meskipun masih berusia muda.
Dilansir dari U.S. Departemen of Education, berikut kami merangkum penjelasannya untuk Anda.
1. Menjadi Panutan

Ciri-ciri orang tua yang baik pertama adalah harus menjadi panutan bagi anak. Dalam hal ini, Anda harus memberikan contoh yang baik pada anak secara riil atau nyata. Bukan hanya petuah atau nasihat yang berupa kata-kata, Anda juga harus menunjukkan sikap nyata dari pendidikan yang Anda berikan pada anak.
Misalnya, ketika Anda ingin dihargai dan dihormati oleh anak, Anda juga harus menunjukkan sikap yang sama terhadap anak. Seperti mendengarkan anak ketika sedang berbicara, mendengarkan pendapatnya, atau sekadar mengucapkan kata tolong atau terima kasih setiap kali Anda meminta bantuan anak. Hal-hal kecil yang dilakukan secara nyata, tentu bisa menjadi contoh yang baik untuk anak.
2. Menunjukkan Cinta

Ciri-ciri orang tua yang baik adalah yang dapat menunjukkan cinta dan kasih sayang meskipun anak berperilaku buruk. Meskipun tidak mudah dan cenderung kesal saat anak melakukan hal yang buruk, namun orang tua yang baik dapat mengontrol emosi dengan baik.
Selanjutnya, orang tua akan memberikan nasihat dengan cara komunikasi yang lembut, mudah dipahami, dan penuh kasih sayang. Selain itu, orang tua juga perlu hadir di setiap saat ketika anak sedang menghadapi masalah. Dengan sikap dan perasaan yang tulus, orang tua harus dapat menunjukkan perhatian dan kasih sayang penuh kepada anak, agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang positif.
3. Memberikan Dukungan

Ciri-ciri orang tua yang baik berikutnya yaitu selalu memberikan dukungan pada anak. Dalam hal ini, Anda perlu mendukung setiap hal baik dan positif yang ingin dilakukan anak. Bukan hanya dukungan mental, Anda bisa memberikan fasilitas yang dapat menunjang perkembangan minat dan bakat anak.
Dengan memberikan dukungan yang penuh, tentu anak dapat mengembangkan diri dengan baik. Bukan hanya kemampuan dan bakatnya, tetapi juga kepribadiannya.
4. Menetapkan Batas

Ciri-ciri orang tua yang baik selanjutnya dapat menetapkan batas. Seperti diketahui, orang tua modern cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk mengembangkan diri. Meskipun begitu, Anda tetap harus memberikan batasan-batasan yang tepat.
Terlebih lagi, ketika anak Anda sudah memasuki masa remaja. Batasan-batasan perlu diterapkan agar anak tidak berkembang ke arah yang salah. Batasan ini dapat diterapkan dalam hal apa saja. Namun, jangan lupa untuk memberikan alasan yang masuk akal dari setiap batasan yang Anda berikan pada anak.
5. Mengajarkan Tanggung Jawab

Mampu mengajarkan tanggung jawab juga termasuk ciri-ciri orang tua yang baik dalam keluarga. Seperti diketahui, anak lahir dengan keadaan polos yang tidak mengerti hal apapun. Inilah yang menjadi tugas orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak. Bukan hanya itu, orang tua juga wajib mengajarkan tanggung jawab pada anak dari waktu ke waktu.
Tentu, pengajaran tentang tanggung jawab ini disesuaikan dengan usia. Jika anak Anda masih kecil, cobalah untuk mengajarkan tanggung jawab pada hal-hal yang ringan, seperti menaruh sepatu pada tempatnya, membersihkan tempat tidur, atau menyiapkan makanan sendiri.
Secara bertahap, Anda bisa mengajarkan tanggung jawab yang lebih kompleks pada anak seiring bertambahnya usia.
6. Menunjukkan Rasa Hormat

Ciri-ciri orang tua yang baik terakhir adalah menunjukkan rasa hormat. Harus diakui, membesarkan dan mendidik anak adalah tantangan besar bagi setiap orang tua. Termasuk, ketika anak-anak mulai memasuki usia yang cenderung memberontak dan sulit untuk menuruti kata-kata orang tua.
Tidak perlu marah, sebaliknya Anda harus mengenali dan mendalami anak lebih jauh. Hal apa yang menyebabkan anak berperilaku seperti itu. Jangan pula melabeli anak dengan kata-kata buruk, seperti nakal atau pemberontak, dengan mudah dan sembarangan. Alih-alih melabeli anak, Anda bisa mengajak anak untuk berdiskusi tentang masalah apa yang sedang dihadapi.
Posisikan diri sebagai teman, sehingga Anda bisa menunjukkan sikap menghormati dan menghargai anak sebagai individu yang merdeka. Bicaralah dengan sopan dan penuh welas asih, sehingga anak bisa merasa nyaman dan aman. Tawarkan beberapa solusi yang bisa membantu anak untuk mengatasi masalah tersebut.
Ciri-Ciri Orang Tua Yang Jahat
Orang tua jahat sama anak? Ngak mungkin? Mana ada orangtua jahat terhadap anaknya. Secara logika memang sepertinya gak mungkin ada orangtua yang jahat dengan darah dagingnya sendiri.
Orang tua yang baca artikel ini, pasti pada protes ni! Ok tidak apa-apa Orangtua pada protes, Nyatanya tidak semua Orangtua itu baik kepada anaknya darah dagingnya sendiri.
Faktanya kadang orangtua berbuat jahat tanpa disadari. Hal itu terjadi lewat berbagai perilaku yang kerap dianggap baik, padahal sebenarnya berdampak buruk bagi anak.
Lalu, bagaimana cara mengetahui seperti apa orangtua yang jahat terhadap anaknya? Berikut akan diulas lebih jauh. Simak terus, ya!
1. Memiliki Ekspektasi Tinggi Pada Anaknya

Misalnya, ingin anak selalu menjadi juara kelas, masuk perguruan tinggi ternama, meraih beasiswa, dan sebagainya.
Hal ini bukan saja jadi memaksa anak untuk menjalani hidup sesuai dengan ekspektasi tersebut, tapi tidak jarang ketika anak berhasil mencapainya, orang tua nggak memberikan apresiasi yang sesuai karena merasa itu sudah menjadi “tugas” anak. But, it’s not.
Ekspektasi tinggi dari orang tua yang tidak dibarengi timbal balik berupa apresiasi atau motivasi bisa membuat anak kehilangan semangat berjuang karena menganggap jerih payahnya nggak dihargai
2. Membuat Anak Merasa Bersalah

Orang tua yang playing victim dan selalu bersikap seolah dirinya yang menjadi korban dari sikap anak sehingga anaknya merasa bersalah, merupakan sikap orang tua yang sangat tidak terpuji.
Saat anak melakukan kesalahan atau sesuatu yang nggak kamu setujui sebagai orang tua, beritahukan konsekuensi dari perilakunya tersebut terhadap dirinya sendiri. Jangan langsung marah dan bilang kalau mereka sudah mengecewakanmu sehingga anak jadi merasa bersalah.
Membuat anak selalu merasa bersalah nggak membuat mereka jadi lebih disiplin. Justru anak jadi takut untuk melakukan sesuatu karena nggak mau membuat orang tua sedih (akibat rasa bersalah) dan menghambat tumbuh kembangnya.
3. Meminta atau Menyuruh Anak Berperan Seperti Orang Tua

Menurut Brynn Burger, seorang penulis, pembicara, dan pelatih untuk orang tua dari anak-anak ekstrim, orang tua yang suka memberi tanggung jawab keluarga ke anak-anaknya, khususnya yang masih kecil, adalah tanda orang tua jahat.
Misalnya, orang tua yang meminta anaknya yang masih SD untuk mengawasi adiknya yang balita hampir seharian, dengan alasan sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau lebih parah lagi sibuk dengan ponsel pintarnya.
Padahal, orang tua tak seharusnya membuat anak-anaknya menjadi pengasuh atau pengurus rumah tangga, di luar tugas mereka sebagai seorang anak.
4. Memarahi Anak Di Depan Umum

Sekecil apa pun anakmu, mereka sudah memiliki harga diri yang memang seharusnya sudah diajarkan orang tua sejak kecil. Jika orang tua memarahi anaknya di depan umum atau di depan banyak orang, itu artinya kamu sudah melukai harga dirinya.
Menurut Roseanne Lesack, seorang direktur klinik psikologi anak, teriakan apalagi kata-kata kurang pantas yang disampaikan ke anak bisa menyakiti perasaannya. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana perasaan anak jika itu dilakukan di depan umum, ya. Bisa-bisa mereka jadi memiliki trauma hingga dewasa.
5. Membanding-bandingkan Anak Dengan Orang Lain

Mungkin ini yang paling sering dilakukan oleh para tua: “Eh, anaknya Ibu A seusia kamu sudah pintar ngomong bahasa Inggris, lho. Kok kamu belum bisa? Padahal sudah mama les-in” atau “Anaknya Tante B bisa masuk sekolah negeri, kok kamu nggak bisa, ya?”
Padahal, nggak ada yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain, termasuk anak. Sayangnya, orang tua justru suka melakukan hal tersebut dengan harapan anak merasa termotivasi. Kenyataannya, sama sekali tidak.
Banyak anak justru merasa sedih, kehilangan kepercayaan diri, bahkan merasa nggak berharga karena terlalu sering dibandingkan.
Jika kamu nggak mau jadi orang tua jahat, coba mulai introspeksi diri dan berani mengakui kesalahan sebagai orang tua.