Jasindopt.com – Terlihat pintar bukanlah fakta yang sesungguhnya menunjukkan siapa dirimu, justru sebaliknya bagi orang pintar benaran kamu keliatan seperti badut yang sedang menunjukkan kebodohannya sendiri.
Alih-alih supaya dianggap hebat seringkali kita melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan atau bukan bidang kita, bahkan lebih parah lagi seperti maha tau segalanya hanya supaya kita keliatan pintar.
Bahkan hanya karena status kamu lebih hebat dan kaya, lantas kamu menggurui orang yang ahli di bidangnya, geli sendiri kadang ngeliat orang seperti itu.
Ciri-Ciri Orang Bodoh
Pada dasarnya kita adalah manusia yang tidak sempurna, talenta setiap manusia juga berbeda beda. Dari sini kamu harus menyadari bahwa kamu juga tidak pintar di segalanya, artinya kamu juga bodoh di bidang yang tidak bisa kamu lakukan.
Lantas, seperti apa ciri ciri orang bodoh, berikut telah kami rangkum dari berbagai sumber:
1. Suka Menyalahkan Orang Lain Atas Kesalahan Mereka Sendiri

Pernah nemu nga? Orang yang suka menyalahkan orang lain, sangat nyebalin kan! Orang cerdas atau pintar tidak akan melimpahkan kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.
Orang bodoh tidak suka bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka lakukan sendiri. Mereka hanya suka menyalahkan orang atau faktor yang lain saat kesalahan terjadi.
Berbeda dengan orang bodoh, orang yang cerdas dan pintar pasti mengetahui bahwa setiap kesalahan merupakan sebuah kesempatan untuk bisa belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal ini diperkuat oleh penelitian neurologis yang dilakukan oleh Jason S. Moser dari Michigan State University. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa otak orang yang cerdas dan pintar memiliki reaksi yang berbeda terhadap kesalahan.
2. Berpikiran Tertutup (Close Minded)

Ciri orang bodoh selanjutnya yaitu Orang berpikiran tertutup cenderung tidak mempunyai keinginan untuk mengubah pola pikir mereka sendiri. Orang seperti ini, tidak akan pernah mengalami kemajuan dalam hidupnya. Bahkan setelah mengetahui bahwa ada orang lain yang sudah berhasil melakukannya.
Orang yang pikiran tertutup menilai orang lain berdasarkan pola pikirnya. Mereka terjebak dengan pemikiran yang mereka anggap benar dan tidak pernah mau menerima pemikiran maupun perspektif lain. Sekalipun perspektif tersebut ternyata dapat membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang.
3. Melakukan Kesalahan Yang Sama Berulang Kali

Melakukan kesalahan yang sama berulang kali menurut saya ciri-ciri orang bodoh sejati. Terlebih jika setelah melakukan kesalahan, mereka sudah berjanji–baik pada diri sendiri atau orang lain–tidak akan mengulanginya lagi. Tapi setelah beberapa saat, kesalahan tersebut masih saja diulangi.
Orang seperti ini pantas disebut bodoh sejati karena mereka sudah menghilangkan kepercayaan orang lain. Seorang manusia yang tidak belajar dari kesalahannya bisa saja merasa dirinya lebih superior dan egois.
Dalam pikirannya mungkin muncul anggapan bahwa orang lain yang harus berubah dan menyesuaikan dengan dirinya (atau kesalahannya).
4. Merasa Lebih Baik dari Orang Lain

Ciri-ciri Orang bodoh berikutnya, seringkali merasa bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain. Untuk membuktikan hal ini, mereka bisa menyebarkan gosip negatif tentang orang lain. Anehnya, mereka cenderung tidak sadar atau tidak peduli bahwa kebiasaan ini dapat mengancam hubungan pertemanan mereka.
5. Ingin Terlihat Pintar

Ciri-ciri orang bodoh pertama menurut saya adalah mereka sangat ingin terlihat pintar di mata orang lain. Ini dilakukan karena mereka tidak mau orang-orang mengetahui bahwa mereka itu bodoh atau tidak tahu apa-apa.
Oleh karena itu, mereka menyembunyikan jati dirinya dan berusaha menampilkan bahwa mereka tahu banyak hal. Padahal cara seperti ini sangat mudah diketahui dan sebenarnya normal-normal saja jika memang tidak mengetahui banyak hal.
6. Merasa Paling Benar

Ciri-ciri orang bodoh selanjutnya adalah sering merasa diri paling benar diantara yang teman-temannya. Perilaku seperti ini muncul karena mereka menganggap dirinya lebih superior sehingga tidak ingin mengakui kecerdasan orang lain.
Selain itu, orang bodoh juga bisa dengan mudah beradu argumen hanya karena ingin menjadi pemenang. Sekalipun pada kenyataannya tidak ada yang sedang berkompetisi. Namun mereka sering berpikir bahwa lawan bicaranya mudah dikalahkan sehingga mereka merasa perlu berada di posisi yang lebih tinggi.
Misalnya ketika anda sedang mengobrol ringan dengan teman-teman di cafe. Lalu ada seseorang yang tiba-tiba memulai perdebatan atas obrolan tersebut. Tentu sangat menyebalkan, kan? Sialnya, orang-orang seperti ini ada di mana-mana, mulai dari circle pertemanan, pekerjaan sampai dengan keluarga.
7. Tidak Mau Memahami Pemikiran Orang Lain

Ciri-ciri orang bodoh berikutnya, orang bodoh cenderung tidak mau memahami pemikiran orang lain. Bahkan untuk nasihat yang baik sekalipun. Misalnya begini, ketika mereka mendapatkan nasihat baik dari orang terdekatnya, mereka tidak punya keinginan memahami maksud dari nasihat tersebut.
Jika di antara teman-temanmu ada yang seperti itu, lebih baik tidak usah lanjutkan pembicaraan lebih jauh lagi. Karena dia sendiri mungkin tidak akan pernah mengubah pemikirannya.
8. Bercanda di Tempat & Waktu Yang Tidak Tepat

Ciri ciri orang bodoh selanjutnya yaitu bisa bisanya bercanda di tempat dan waktu yang tidak tepat, orang seperti ini sering merusak suana. Bercanda untuk menghangatkan suasana memang harus dilakukan, tapi jangan pernah bercanda di momen-momen tertentu.
Misalnya bercanda di tempat ibadah, rumah sakit, di upacara pemakaman, saat teman sedang bersedih atau ketika kondisi hatinya tidak baik-baik saja. Bercanda di tempat dan waktu yang tidak tepat adalah salah satu ciri-ciri orang bodoh, sebisa mungkin hindari kebiasaan ini ya!
Penyebab Kebodohan Pada Otak Kamu

Setelah melihat daftar di atas, setidaknya kamu sudah tahu seperti apa ciri-ciri orang bodoh yang bisa kamu hindari. Namun kurang lengkap rasanya jika kamu belum mengetahui tentang kebodohan remeh yang berpotensi menyebabkan kebodohan pada otakmu.
Ya, beberapa kebiasaan sepele yang kamu lakukan setiap hari ternyata bisa merusak kesehatan otak. Akibatnya, kinerja dan fungsi otak pun jadi menurun yang menyebabkan kamu kesulitan mengolah informasi yang kamu terima.
1. Kurang Istirahat

Jika Anda sering bergadang untuk hal-hal yang kurang penting, seperti bermain game, lebih baik kurangi dari sekarang. Karena kekurangan istirahat terus-menerus berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada otak.
Salah satu dampak yang paling mudah terasa adalah kamu bakal kesulitan berkonsentrasi dan fokus saat melakukan kegiatan sehari-hari. Jadi pastikan tubuh dan otakmu mendapatkan waktu istirahat yang cukup ya.
2. Tidak Mengasah Otak

Otak manusia sebenarnya sama seperti otot, saat dilatih dengan rutin akan semakin baik kualitasnya. Dengan kata lain, jika kamu tidak mengasah otak, otakmu akan kesulitan untuk berpikir karena fungsinya menurun.
3. Merokok
Merokok sejak dulu diketahui mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan tubuh seperti paru-paru dan otak. Merokok dapat menimbulkan penyusutan serta kerusakan pada otak. Hasilnya, kemampuan otakmu pun akan menurun.
Punya 3 kebiasaan ini dan ingin mengubahnya tapi tidak pernah berhasil? Mungkin kamu harus membaca buku Seni Mengubah Kebiasaan Buruk karya Dewi Indra P. Di sini Dewi menguraikan secara sederhana metode dan praktik nyata untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik yang lebih bermanfaat. Selain itu, dia juga menunjukkan bagaimana kebiasaan dapat memengaruhi dirimu dan orang-orang di sekitarmu.
Cara Mencegah Kebodohan

Kebodohan memang bukan hal yang bisa kamu kontrol namun setidaknya bisa dicegah jika kamu tahu caranya. Lagipula siapa yang ingin terus-menerus terjebak dalam kebodohannya sendiri? Lalu apa bisa kamu lakukan untuk mencegah kebodohan? Simak caranya baik-baik di bawah ini.
1. Akui Kelemahanmu Sendiri
Apakah kamu sering berpikir bahwa kamu lebih pintar dibanding teman-temanmu? Kebiasaan ini sering ditemui pada orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai banyak kemampuan. Kamu mungkin mengatakan bahwa kamu memang pintar, apalagi jika melihat nilai-nilai akademis. Ada istilah tersendiri untuk kebiasaan ini yaitu illusory superiority.
Jika kamu sering melakukannya, berarti kamu terjebak dalam “confirmation bias” atau kecenderungan melihat bukti yang hanya mendukung sudut pandangmu. Dalam perspektif psikologi, istilahnya dikenal dengan “bias blind-spot” atau kecenderungan untuk menyangkal kekurangan yang ada dalam pikiranmu sendiri.
Agar kamu tidak dicap sebagai orang bodoh atau terlihat bodoh di mata orang lain, mulailah dengan mengakui kelemahan yang kamu miliki. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna dan setiap orang mempunyai kelemahan masing-masing.
2. Menjadi Open Minded

Untuk mencegah kebodohan, kamu juga bisa menjadi seorang yang open minded. Open minded adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru, termasuk mengubah pemikiran berdasarkan bukti-bukti baru yang kongkrit.
Banyak orang yang berusaha untuk menjadi open minded dan banyak juga yang merasa kesulitan melakukannya. Langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk menjadi orang open minded diantaranya adalah mengetahui asumsi dasar dari keputusan yang kamu miliki. Pikirkan juga apakah asumsi tersebut bisa diverifikasi?
Lalu cari juga apakah ada informasi lain yang harus kamu cari agar sudut pandangmu jadi lebih seimbang? Pernahkah kamu melihat situasi lain yang mirip dan bisa dijadikan perbandingan?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kamu bisa menstimulasi otakmu untuk menerima lebih banyak informasi yang berbeda dari sudut pandangmu.
3. Berdebat Dengan Diri Sendiri dan Menempatkan Diri Dalam Posisi Orang Lain
Selanjutnya coba pilih perspektif yang berlawanan dengan perspektif awalmu, lalu cobalah berdebat dengan keyakinan awal tersebut. Argumen internal ini dapat membantu kamu melawan kecenderungan untuk meyakini bukti pertama yang muncul dihadapanmu.
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menempatkan diri dalam posisi orang lain sehingga kamu bisa membayangkan sudut pandang mereka. Cara ini cukup efektif untuk menghadapi masalah pribadi.
4. Bagaimana Jika…
Tidak bisa dipungkiri, sistem pendidikan di Indonesia sedikit banyak berpengaruh atas cara pikir siswa yang kurang praktis dan kreatif. Siswa di Indonesia lebih mengandalkan hafalan sehingga tidak mampu bersikap fleksibel dalam hidupnya. Cara untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir yang praktis adalah dengan memperbanyak pertanyaan “bagaimana jika…” terhadap hal-hal yang besar dan luar biasa–seperti peristiwa sejarah di Indonesia, misalnya.null
Hal ini mungkin terdengar fantastis, namun efektif untuk memaksamu mempertimbangkn kemungkinan yang berbeda serta melatih kamu membentuk hipotesis. Hasil akhirnya kamu akan memiliki pola pikir yang luas saat berhadapan dengan hal-hal yang tidak terduga.
5. Jangan Meremehkan Checklist
Saat berhadapan dengan situasi yang rumit, manusia cenderung melupakan hal-hal yang fundamental. Karena itu, sangat dianjurkan untuk bergantung pada checklist atau to do list sebagai pengingat.
Bahkan tidak sedikit pekerja maupun kalangan profesional yang mengandalkan secarik kertas tempel di layar komputer mereka. Dengan bantuan kertas kecil ini mereka tetap bisa mengontrol pekerjaannya.
6. Mengandalkan Orang Lain
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain agar tetap hidup. Maka dari itu, penting untuk mengandalkan orang lain saat kamu sedang berada dalam masalah. Apalagi jika orang tersebut mampu menilai keahlian dan kekuranganmu.
Penilaian mereka diperlukan karena tidak ada manusia di dunia ini yang mampu menilai dirinya sendiri secara objektif. Terlebih kita semua sangat rentan terhadap sikap terlalu percaya diri dan juga kebodohan.
Dengan mengobrol, berkonsultasi, atau meminta saran kepada orang lain, kamu bisa mendapatkan perspektif berbeda yang bisa sangat membantu.
7. Memikirkan Kemungkinan Terburuk
Sifat optimis dalam hidup diperlukan agar kamu bisa terus melangkah maju. Akan tetapi, saat harus mengambil keputusan penting, yang paling utama adalah memikirkan kemungkinan terburuk jika kamu mengambil keputusan yang kurang tepat. Dengan begitu kamu bisa menyiapkan jalan keluar jika harus berakhir dalam keterpurukan.
8. Memikirkan Probabilitas, Bukan Kepastian
Salah satu ciri ciri orang bodoh yang disebutkan di atas adalah melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Untuk menghindari hal ini terjadi, kamu bisa membuat rencana dengan memikirkan probabilitas bukan kepastian.
Jadi daripada bertanya “akankah aku berhasil atau gagal jika melakukan sesuatu yang baru?” lebih baik bertanya “berapa persen kemungkinan aku berhasil atau gagal saat melakukan sesuatu yang baru?” Cara seperti ini bisa membantumu mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan.
9. Mengetahui Perbedaan Antara Fakta dengan Opini
Opini berkaitan erat dengan pendapat dan pemikiran pribadi. Sementara fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi. Untuk mencegah kebodohan, kamu harus bisa membedakan keduanya karena sangat menolong ketika kamu ingin menjaga nama baik.
Ketika pandemi semakin meningkatkan penggunaan internet dan media sosial, kamu pasti sering menemukan pertanyaan yang menggelitik. Nah disinilah kamu harus berhati-hati, karena tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan opini. Jika salah memberikan opini, kamu akan terlihat bodoh di mata orang lain.
Untuk melatih anda membedakan fakta dan opini, buku Kitab Anti Bodoh dari Bo Bennett, Ph.D bisa kamu gunakan karena buku ini memberikan kursus singkat cara berpikir benar dan berargumentasi yang berhasil guna. Memandu kamu melihat sesuatu sebagaimana keadaan sebenarnya, bukan sebagaimana yang kamu kira.
10. Biasakan Dirimu Untuk Mengakui Bahwa Kamu Tidak Tahu
Sebagian besar orang merasa malu untuk mengakui bahwa dirinya tidak tahu. Padahal ketidaktahuan itu wajar-wajar saja. Bahkan jika kamu bisa menerima kenyataan ini, kamu dapat mengembangkan diri lebih jauh lagi. Mengetahui batasan pengetahuan juga bisa mencegah kebodohan lho.
Kebodohan bukan hal yang dapat kamu kontrol sepenuhnya, namun kamu masih bisa mencegah atau mengubahnya dengan memperbaiki pola pikir. Selesai sudah pembahasan tentang ciri ciri orang bodoh. Semoga bermanfaat, ya!