Perbedaan Founder, Co-Founder, Owner, CEO, dan COO dalam Perusahaan

Jasindopt.com – Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang di dalamnya terdapat jajaran pimpinan dan direksi. Setiap pemimpin pasti memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing. Di antara beberapa jajaran pemimpin perusahaan di antaranya adalah founderco-founder, owner, CEO, dan COO.

Perbedaan Founder, Co-Founder, Owner, CEO, dan COO dalam sebuah Perusahaan, orang awam mungkin tidak mengetahui letak perbedaan jabatan-jabatan penting di dalam perusahaan diatas. Karena kesehariannya tugas mereka tampak seperti sama, yaitu memajukan perusahaan, penanggung jawab, pembuat keputusan penting. Untuk itu artikel ini mencoba memberikan info terkait perbedaan tugas dan tangung jawab jabatan tersebut.

Setiap jabatan seorang pemimpin perusahaan terdapat perbedaan sesuai dengan jabatannya. Umumnya, beberapa jabatan selevel direksi cenderung berhubungan dengan hal-hal strategis yang berkaitan dengan penerbitan kebijakan perusahaan.

Bagi sebagian orang, istilah-istilah seperti founder, ownerco-founder, CEO, dan COO tidak begitu asing. Hanya saja, bagi sebagian lainnya masih bertanya-tanya tentang perbedaan tugas dan tanggungjawab masing-masing jabatan tersebut.

Agar Anda lebih mudah memahami apa itu founderco-founder, dan jajaran pimpinan perusahaan lain, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Perbedaan Founder, Co-Founder, Owner, CEO, Dan COO Dalam Perusahaan

1. Founder Perusahaan

Founder adalah pendiri suatu organisasi yang pertama kali memiliki ide untuk membuatnya.

Sedangkan Founder Perusahaan merupakan pendiri suatu perusahaan yang mana ide pendiriannya dihasilkan dari pemikirannya. Bisa dibilang founder juga sebagai orang pertama yang menggagas pendirian perusahaan.

Sebagai pendiri perusahaan, founder bertanggung jawab untuk menetapkan visi perusahaan dan memastikannya unik dan menarik bagi calon konsumen.

Selain itu, founder juga harus berkonsentrasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan memastikan bahwa perusahaan terus berkembang dan berubah seiring waktu.

Secara umum, ketika pertama kali perusahaan didirikan founder dapat memiliki peran ganda mulai dari manajer hingga Chief Executive Officer (CEO). Hal tersebut tentu saja disesuaikan dengan kondisi perusahaan. 

Sementara itu, tidak semua founder bertindak sebagai CEO. Biasanya, founder tipe ini telah menunjuk para profesional untuk mengelola organisasi atau perusahaan. Kondisi juga menunjukkan kematangan berorganisasi dan permodalan founder  tersebut.

2. Co-Founder Perusahaan

Seorang founder tidaklah mungkin mampu bekerja sendirian membangun perusahaan pertama kali. Sang founder membutuhkan bantuan untuk memulai perusahaan baru yang akan didirikan. Di sinilah peran co-founder perusahaan mulai terlihat.

Co-founder adalah orang pertama yang membantu pendiri perusahaan (founder) agar perusahaan mulai beroperasi. Bedanya dengan founderco-founder bukanlah seseorang yang memiliki gagasan pertama dalam pendirian perusahaan atau organisasi. Namun, salah satu pemimpin perusahaan ini memiliki kontribusi untuk mengembangkan peruhaan saat awal pendirian.

CoFounder memiliki beberapa tanggung jawab yang di antara lain adalah mengidentifikasi peluang pasar, mengembangkan produk dalam bentuk final, membimbing jajaran direktur, memproyeksikan visi, berfokus pada Indikator Kinerja Utama, dan juga mengambil keputusan akhir.

3. Owner Perusahaan

Owner perusahan adalah orang yang memiliki saham perusahaan sehingga mereka berhak untuk memperoleh pembagian laba setiap periode tertentu Bagian pendapatan perusahaan untuk para owner disebut dividen (dividend).

Seorang owner tidak harus menjadi pendiri perusahaan terlebih dahulu untuk memiliki suatu perusahaan. sang owner dapat membeli perusahaan yang sudah berjalan.

Sementara itu, dalam suatu perusahaan tidak hanya terdapat satu owner. Hal ini disebabkan oleh persoalan modal yang ditanamkan di dalam perusahaan. Setiap owner memiliki hak terhadap perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki.

Beberapa tugas owner perusahaan: Menyediakan atau mencarikan dana untuk Anggaran Biaya perusahaan. Mengawasi jalannya perusahaan. Mereview Action Plan, RAB, dan strategi perusahaan.

4. CEO Perusahaan

CEO Perusahaan adalah pimpinan direksi tertinggi yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Seorang CEO tidak hanya memiliki kemampuan kepemimpinan yang andal, melainkan juga harus berpikir strategis agar perusahaan memperoleh laba secara berkesimbungan.

Selain itu, CEO atau biasa disebut direktur utama ini juga harus lihai mengenali visi dan misi perusahaan sehingga mampu untuk memimpin kegiatan perusahaan secara jangka panjang. Setiap peluang dan risiko usaha harus dipahami oleh CEO untuk menentukan kebijakan perusahaan yang tepat sehingga laba perusahaan meningkat dan setiap risiko dapat dikendalikan.

Dalam pemilihan calon CEO, jajaran komisaris akan ditugaskan untuk memilih dan mengangkat seorang direktur utama. Jajaran komisaris sendiri merupakan kumpulan orang yang bertugas mengawasi kegiatan usaha perusahaan.

CEO memiliki tugas utama termasuk di dalamnya membuat keputusan-keputusan besar terkait perusahaan, mengelola seluruh operasional dan sumber daya perusahaan, serta berperan sebagai pemeran utama dalam mengelola komunikasi antara dewan direksi, operasional perusahaan, sekaligus menjadi wajah dari perusahaan.

5. COO Perusahaan

Seorang CEO sebagai pemimpin direksi tertinggi pasti membutuhkan pemimpin lain yang memimpin para profesional di bidang keahlian masing-masing. Jajaran wakil direktur ini salah satunya adalah Cheif Operating Officer (COO) atau juga disebut direktur operasional.

COO Perusahaan adalah wakil direktur utama yang bertugas untuk memimpin kegiatan operasional perusahaan. Hal-hal yang berkaitan dengan pembelian barang, persediaan barang, hingga tugas-tugas produksi lainnya menjadi tanggungjawab seorang COO.

Selain COO, juga terdapat jabatan direksi lain seperti Chief Marketing Officer (CMO) yang bertanggungjawab memimpin jajaran karyawan yang bertugas untuk meningkatkan penjualan dan image perusahaan. Jajaran direktur ini juga biasanya disebut Chief Level.

Buat situs web atau blog di WordPress.com

%d blogger menyukai ini: