Jasindopt.com – Salah satu keuntungan buka usaha selagi bekerja adalah jika usaha yang anda bangun tidak segera untung, anda masi tetap bisa menjalani hidup seperti biasa karena penghasilan utama masi ada. Dan jika usahanya langsung menguntungkan kemungkinan hidup anda akan semakin makmur, bahkan bisa jadi usaha sampingan yang anda bangun menjadi penghasilan utama anda.
Merintis sebuah bisnis atau usaha selagi bekerja atau sebelum pensiun tentu harus dilakukan dengan cara matang, baik dari segi materi maupun materiil. Idealnya lagi, bisnis tersebut juga harus dirintis dengan konsisten. Sehingga semua pengelolaan termasuk manajemen bisnisnya bisa diatur dengan lebih mudah dan terkontrol.
Bahkan ketika memasuki masa pensiun, tidak sedikit orang memanfaatkan waktu tersebut memilih untuk tetap produktif. Masalah finansial, perasaan untuk ingin terus produktif, atau merasa kesepian kerap menjadi dasar mengapa orang-orang yang telah memasuki masa pensiun berniat untuk kembali bekerja.
Merintis usaha setelah pensiun memiliki banyak manfaat. Anda dapat menjaga diri Anda agar tetap produktif, tetap mendapat pemasukan, serta berperan dalam mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja.
Jika Anda merupakan salah satu dari mereka yang memilih untuk merintis usaha selagi bekerja atau setelah memasuki masa pensiun, berikut ini tips agar Anda tetap produktif dan bisa menjalani hidup yang lebih berkualitas.
1. Pastikan Bisnis Anda Tidak Bertentangan dengan Kebijakan Perusahaan

Pastikan bahwa bisnis sampingan yang akan kamu bangun dapat berjalan lancar, ada satu hal penting yang harus kamu lakukan sebelum kamu mulai ide bisnis kamu dan hal tersebut berkaitan dengan hukum.
Perhatikan kembali kontrak kerja yang pernah kamu tandatangani. Biasanya, beberapa perusahaan melarang karyawannya untuk memiliki bisnis sampingan. Apabila kamu diketahui melanggar ketentuan tersebut, akibatnya bisa fatal.
Hal tersebut bisa saja berujung pada pemecatan, belum lagi citra kamu di antara rekan kerja lainnya ikut terkena dampaknya. Umumnya, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan dalam kontrak kerja kamu seperti:
- Non-competition clause menyatakan bahwa kamu tidak boleh punya bisnis sampingan yang akan menjadi pesaing bagi perusahaan kamu dalam jangka waktu tertentu.
- Kalau non-disclosure clause lebih membahas kerahasiaan informasi perusahaan tempat kamu bekerja yang tidak boleh dibocorkan kepada pihak lain
2. Alokasikan Waktu Luang dengan Disiplin

Alasan paling populer dari seorang karyawan yang ingin memulai bisnis sampingan adalah sibuk dan tidak punya waktu karena banyak hal yang harus diurus di tempat kerja. Intinya, coba lihat lagi bagaimana kamu menggunakan waktu kamu setiap harinya.
Kalau perlu, buat jadwal detil jam per jam apa saja yang ingin kamu lakukan, termasuk kapan kamu mau mengerjakan ide bisnis sampingan kamu, lalu evaluasi secara rutin.
Bisa jadi kamu juga harus meluangkan malam hari selepas pulang kerja dan akhir pekan agar bisa betul-betul memulai ide bisnis sampingan kamu. Mungkin rasanya berat karena waktu kamu untuk santai berkurang, tapi no pain no gain, betul?
3. Buat Rencana Bisnis yang Sederhana dan Komprehensif

Biasanya, sebuah business plan berisi rencana tentang bisnis kamu mulai dari visi dan misi, rencana keuangan, pemasaran, operasional, dan sebagainya. Untuk fase awal persiapan bisnis sampingan kamu, mungkin ada baiknya untuk menghindari membuat business plan yang terlalu kompleks dan panjang.
Karena beberapa aspek dari rencana kamu akan berubah setelah mendapatkan feedback langsung dari prospek atau konsumen. Berikut contoh framework yang akan membantu kamu menjawab hal-hal seperti:
- Masalah apa yang bisnis sampingan kamu akan selesaikan?
- Apa produk yang kamu tawarkan?
- Apa keunikan dari produk atau jasa tersebut?
- Bagaimana konsumen bisa mendapatkan penawaran kamu?
- Darimana sumber pemasukan bisnis kamu?
- Apa saja beban atau pengeluaran terbesar dari bisnis kamu?
4. Sisihkan Gaji untuk Modal Awal

Keuntungan yang kamu miliki untuk memulai bisnis sampingan ketika masi bekerja adalah adanya gaji bulanan yang bisa kamu sisihkan untuk menabung, investasi, dan modal bisnis.
Ketika awal memulai sebuah bisnis sampingan, biasanya kamu harus mendanai ide bisnis tersebut dengan modal sendiri. Ada juga yang menggunakan sebagian modal dari teman atau keluarga.
Namun, sebaiknya kalau kamu memulai bisnis sampingan dengan dana sendiri supaya kamu lebih leluasa mengetes dan memperbaiki ide bisnis kamu nantinya. Idealnya, tentukan dulu besaran modal yang dibutuhkan ide bisnis sampingan kamu.
5. Cari Mitra dan Mentor dengan Visi yang Serupa

Memulai bisnis sampingan tidak selalu mudah, terutama kalau kamu mencoba melakukannya sendirian. Memiliki seorang mitra akan membantu kamu berbagi pekerjaan dan meningkatkan produktivitas. Tentunya, mitra juga bisa menjadi teman curhat kamu ketika kesulitan muncul dalam perjalanan bisnis kamu.
Idealnya, carilah mitra dari orang-orang yang kamu kenal dan rasa cocok, terutama orang-orang yang pernah bekerja bersama dengan kamu sebelumnya. Atau, bisa juga kalian mencoba dulu untuk bekerja bersama untuk beberapa saat lalu memutuskan apakah akan menjadi mitra jangka panjang atau tidak. Tapi, jangan tergantung dengan mitra ya. Lebih baik kamu mulai terlebih dahulu sambil mencari mitra nantinya.
Mentor bisnis juga bermanfaat untuk keberlangsungan bisnis kamu. Kamu dapat mencari mentor bisnis lewat berbagai cara, misalnya datang ke berbagai acara networking dan menawarkan bantuan cuma-cuma bagi calon mentor bisnis kamu. Mencari mentor layaknya mencari pacar, kadang kamu mendapatkan penerimaan dan penolakan. Tapi, tidak ada salahnya mencoba ‘kan?
6. Validasi Ide Bisnis Kamu

Sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan untuk berasumsi dari sudut pandang kita masing-masing. Untuk benar-benar tahu kebutuhan dan keinginan pasar, kamu bisa melakukan validasi terhadap ide bisnis sampingan kamu. Validasi yang baik idealnya tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.
7. Tentukan Serangkaian Target dan Objektif Spesifik

Bagian ini mungkin kedengarannya klise, tapi realitanya bisnis sampingan yang sukses adalah bisnis yang memiliki target dan objektif yang spesifik. Jangan jadikan bisnis sampingan ini hobi kamu belaka. Tentunya, sebuah hobi bisa kita lakukan dan tidak berdasarkan mood dan keinginan kita. Tidak begitu dengan bisnis.
Alasan Kenapa Mencoba Buka Usaha Selagi Bekerja
Banyak pengusaha sukses yang ternyata masih tetap menekuni pekerjaannya sebagai seorang karyawan, sesudah pensiun mereka menjadi full timer di usaha yang sudah dibangun selagi bekerja.
Berikut alasan kenapa kamu seharusnya mencoba usaha selagi bekerja atau sebelum pensiun.
1. Berawal dari Ide Bagus dan Kemampuan Unik

Kebanyakan perusahaan besar yang sudah sangat terkenal di dunia sekarang ini berawal dari sebuah usaha sampingan yang merupakan buah ide bagus, serta kemampuan dan keterampilan dalam menjalankan ide tersebut.
Tingkat kompetisi makin rendah dan peluang sukses makin besar jika idemu unik dan tidak ada orang lain yang memilikinya. Kamu tinggal merancang strategi untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi kenyataan.
2. Peluang Pasar Masih Terbuka Luas

Jangan pernah bingung untuk membuka usaha sampingan. Jika kamu adalah seorang yang kreatif, maka semua bisa dijadikan bahan bisnis untuk usaha sampingan. Pastikan usaha yang akan dibuka, entah itu barang atau jasa, memang ada yang bersedia membeli.
Supaya usaha bisa tepat sesuai dengan perencanaan, pertimbangkan juga besarnya kompetisi yang akan dihadapi nantinya. Lakukan survei kecil-kecilan tentang opini masyarakat, atau bisa dimulai dari orang-orang terdekat, terhadap ide produkmu.
3. Perlu Uang Tambahan

Fakta yang terdapat pada pegawai kantoran seperti uraian di atas, yaitu gaji pas-pasan namun punya banyak waktu luang, membuat usaha sampingan untuk karyawan menjadi tren baru yang terus berkembang.
Memiliki bisnis sampingan bisa menambah pundi-pundi rezeki untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, uang tambahan ini bisa juga digunakan untuk tabungan masa depanmu dan keluarga.
4. Persiapan Pensiun

Bagi pekerja swasta, pertimbangan untuk memiliki rencana pensiun memang perlu. Dengan mempunyai usaha sampingan yang menjanjikan, rencana tersebut akan menjadi lebih mudah dipenuhi karena akan sangat menolongmu ketika menginjak usia lanjut nanti.
Usaha sampingan tersebut bisa kamu jadikan sebagai penyambung hidup atau hanya sekadar mengisi aktivitas masa tua. Pasalnya, aktivitas harian pasca pensiun diperlukan untuk menjaga kesehatan mentalmu.
5. Aktualisasi Diri

Saat karier mentok dan mengalami kebuntuan dalam menjalankan pekerjaan di kantor atau kamu merasa bahwa pekerjaan di kantor saat ini tidak sesuai dengan passion yang dimiliki, maka usaha sampingan bisa mengajarkanmu banyak hal yang tidak akan kamu dapatkan dengan menjadi pegawai kantoran.
Proses ini dinamakan aktualisasi diri, namun perlu diingat bahwa kadang-kadang pelajaran ini datang dari kegagalan. Namun, jangan takut untuk gagal karena sejatinya kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Walau hanya sebatas usaha sampingan, namun bisnis tetaplah bisnis. Bisnis dengan skala kecil pun memiliki risiko kegagalan yang hampir sama besar dengan bisnis yang telah dijalankan selama bertahun-tahun.
Penyebab Bisnis Sampingan Gagal
Apakah yang menyebabkan usaha sampingan dalam skala kecil tersebut gagal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, jasindopt.com telah menyiapkan beberapa poin yang menyebutkan hal-hal yang sering menjadi kesalahan dalam menjalankan usaha sampingan seperti berikut:
1. Salah Menentukan Prioritas
Usaha sampingan memang memiliki pengertian bukan prioritas atau pekerjaan utama. Tetapi jika pelaku usaha masih mempertahankan pekerjaan penuh waktu mereka sembari mengembangkan bisnis kecil sebagai sampingan, maka sebaiknya berhati-hati.
Banyak kegagalan terjadi pada usaha sampingan ini akibat ambisi ingin cepat sukses, sehingga porsinya dalam melakukan usaha sampingan bisa menjadi sama besar atau mungkin lebih besar dari pekerjaan utamanya.
Mereka kadang memaksakan diri mengambil banyak pesanan dalam usaha sampingannya, dan menjadi lupa bahwa dirinya masih dalam posisi karyawan.
Hal tersebut mengakibatkan hilangnya fokus dan menjadi tidak maksimal dalam pengerjaannya atau keteteran, sehingga banyak muncul komplain dari pelanggan.
Alangkah bagusnya jika pemilik usaha tidak terlalu terpaku pada pengembangan usaha sampingan, atau dengan kata lain sesuaikan tingkat bisnis dengan kemampuanmu saat itu.
2. Salah Menentukan Kebutuhan
Saat memulai usaha sampingan, tanpa sadar pemilik usaha sering terbuai pada hal yang tidak begitu penting. Mereka seringkali salah dalam menentukan kebutuhan layaknya sudah memiliki usaha besar saja.
Misalnya menciptakan logo bisnis, membuat kartu nama, membeli perangkat lunak mahal untuk pembukuan, dan lain sebagainya. Memang, semua hal tersebut penting untuk sebuah bisnis, namun bisnis kecil yang baru berjalan relatif belum memerlukan hal-hal seperti itu.
Alangkah baiknya jika usaha sampingan yang baru dibuka harusnya fokus pada promosi, pasokan bahan baku atau material, perizinan dan sebagainya plus membuat sebuah konsep usaha yang kokoh.
3. Pola Pikir yang Keliru
Kegagalan bisnis banyak disebabkan oleh mindset atau pola pikir yang keliru. Contoh pola pikir yang salah adalah anggapan bahwa “apapun yang dijual pasti akan ada yang beli”.
Pola pikir yang tidak benar ini juga bisa berupa menganggap enteng aspek pemasaran dan pengembangan produk yang baik sehingga cenderung sembrono dalam hal mengeluarkan uang untuk aspek-aspek bisnis yang kurang penting di awal karier dan berakibat usaha yang baru dibuka tersebut menjadi gagal.
4. Perencanaan Bisnis yang Tidak Matang
Sekecil apapun bisnis yang dijalankan, tetap saja membutuhkan sebuah perencanaan. Rencana bisnis bisa meliputi rencana yang sederhana tanpa perlu terperinci seperti membuat rencana tujuan jangka pendek dan jangka panjang, seperti visi dan misi bisnis, daftar kontak networking potensial, dan sejenisnya.
Hal ini penting dilakukan untuk membantu pemilik usaha ketika akan mengembangkan bisnis. Perencanaan yang baik di awal akan memudahkan si pengusaha dalam mengembangkan usahanya nanti karena tidak harus menyusun ulang rencana bisnis yang sudah terlanjur jauh sehingga memboroskan waktu, uang, dan tenaga.
5. Tidak Bisa Membangun Jaringan
Kekuatan bisnis terdapat pada jaringan. Sebesar apapun usaha yang kamu punya, wajib hukumnya untuk terus menambah dan membina jaringan yang sudah ada. Jaringan bisa berupa pelanggan, teman, saudara, dan sebagainya.
Cara membentuk dan membina jaringan adalah dengan banyak silaturahmi bisnis. Sering mendatangi acara atau pertemuan untuk menambah kenalan baru yang bisa jadi jaringan baru usahamu.
Banyak pebisnis yang mungkin ragu, malu, atau malas untuk membuka jalur networking dengan alasan bahwa toh bisnisnya baru. Hal ini tentu saja keliru. Cepat atau lambat jika pemilik bisnis malas membangun jaringan, usahanya akan kalah bersaing dengan usaha lain.