Jenis-Jenis Pekerjaan di Bank Beserta Tugas Dan Tanggung Jawabnya

JasindoPT.com – Bank adalah perusahaan jasa yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa keuangan, menjalankan bisnis di bidang jasa perbankan atau keuangan.

Contoh jasa yang ada di perbankan yakni simpanan uang, meminjamkan uang, pembayaran tagihan, pengiriman uang dan lainnya.

Nah, kali ini kita akan membahas jenis-jenis pekerjaan di bank, tugas atau tanggung jawab pegawai bank.

Berikut ini beberapa jenis posisi dan jabatan di bank:

1. Teller

Posisi ini paling akrab dengan masyarakat karena pekerjaannya memang berhubungan langsung dengan nasabah. Tugas utama teller adalah melayani nasabah dan calon nasabah yang ingin melakukan berbagai transaksi keuangan. Nasabah yang akan melakukan penarikan, penyetoran, pemindahbukuan dana antarrekening akan dilayani teller. 

Petugas bank yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat tanda tangan kasir diperlukan sebagai tanda sah suatu dokumen transaksi pada lembaga keuangan, pada umumnya kasir bekerja di belakang gerai (counter), pada bank besar telah ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas,misalnya seorang kasir memproses penerima simpanan yang diterima lewat surat,menyimpan, dan mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran dari setiap nasabah,”

Apa itu Teller?

Teller adalah petugas bank yang pekerjaan sehari-harinya berhadapan dengan nasabah dan masyarakat umum. Bank harus menyeleksi petugas yang akan ditunjuk sebagai teller karena cara kerja, sikap dan tindak tanduk serta cara pelayanannya kepada nasabah dan masyarakat secara tidak langsung Teller merupakan cerminan keadaan dan reputasi sebuah bank.

Tanggung Jawab Teller Bank

  1. Pemeriksaan cashing, penyetoran, transfer, transfer kawat
  2. Bertanggung jawab dalam melayani rekening tabungan, penarikan
  3. Pengumpulan pembayaran
  4. Mempromosikan produk lembaga keuangan itu (pinjaman, hipotik, dll)
  5. Memberi arahan bisnis (kepercayaan, asuransi, pinjaman, dll) dan Bertanggung jawab terhadap aliran uang tunai
  6. Penebusan obligasi tabungan dan menyelesaikan masalah pelanggan
  7. Berkomunikasi dengan supervisorpeers, atau bawahan – Memberikan informasi kepada supervisor, rekan kerja, dan bawahan melalui telepon, dalam bentuk tertulis, e-mail, atau secara langsung.
  8. Membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal – Mengembangkan hubungan kerja yang konstruktif dan kooperatif dengan orang lain, dan menjaga mereka dari waktu ke waktu.
  9. Melakukan untuk atau bekerja langsung dengan umum – Pertunjukan untuk orang-orang atau berhadapan langsung dengan masyarakat. Ini termasuk melayani pelanggan di restoran dan toko-toko, dan menerima klien atau tamu.
  10. Berinteraksi dengan komputer – Menggunakan komputer dan sistem komputer (termasuk hardware dan software) program, menulis perangkat lunak, mengatur fungsi, memasukkan data, atau informasi proses.

Tugas Teller Bank

  • Melayani penarikan, transfer dan penyetoran uang dari pelanggan.
  • Melakukan pemeriksaan kas dan menghitung transaksi harian menggunakan komputer, kalkulator, atau mesin penghitung.
  • Menerima cek dan uang tunai untuk deposit, memverifikasi jumlah, dan periksa keakuratan slip setoran.
  • Periksa cek untuk dukungan dan untuk memverifikasi informasi lain seperti tanggal, nama Bank, identifikasi orang yang menerima pembayaran dan legalitas dokumen.
  • Memasukkan transaksi nasabah ke dalam komputer untuk mencatat transaksi dan mengeluarkan tanda terima yang dihasilkan komputer.
  • Membantu dan melayani pelanggan terkait transaksi keuangan
  • Mengidentifikasi kesalahan transaksi ketika debit dan kredit tidak seimbang.
  • Memproses transaksi seperti deposito, kontribusi rencana tabungan pensiun, transaksi teller otomatis, dan deposit email.
  • Menerima hipotek, pinjaman, atau pembayaran tagihan utilitas publik, verifikasi tanggal pembayaran dan hutang.
  • Menyelesaikan masalah atau perbedaan mengenai rekening nasabah.

2. Customer Service

Di meja depan, selain teller juga ada costumer service atau CS. Customer service ini punya lingkup layanan yang cukup luas, mulai dari melayani aplikasi yang diajukan nasabah, penjualan produk perbankan, hingga menjaga hubungan baik antara nasabah dengan bank. Karena pekerjannya berhubungan langsungdengan nasabah, maka seorang customer service perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 

Penilaian nasabah sangat bergantung terhadap pelayanan yang diterima melalui customer service. Seperti yang diketahui bahwa tugas customer service tersebut penting untuk diperhatikan, supaya nasabah benar-benar memperoleh pelayanan yang memuaskan.

Lantas apa saja tugas dari CS bank? Berikut ini penjelasannya:

1. Memberikan Layanan

Layanan yang diberikan oleh petugas bank kepada pihak nasabah dapat disesuaikan dengan instansi atau perusahaan. Alasannya karena pada instansi bank layanan yang diberikan bisa berupa tabungan, rekening, deposito, maupun yang lainnya.

Sementara pelayanan tersebut berhubungan erat dengan keuangan. Tidak hanya itu saja, customer service juga dituntut untuk memahami segala informasi secara mendetail perihal layanan yang diberikan tersebut.

2. Memberikan Solusi

Jika menghadapi nasabah yang sedang mengalami masalah, maka pihak dari CS harus memberikan solusi yang tepat. CS tidak hanya memahami produk layanan secara mendetail saja, akan tetapi CS juga harus pandai menemukan solusi perihal permasalahan produk layanan yang dialami pihak nasabah.

3. Membuat Berbagai Jenis Administrasi

Ada banyak jenis administrasi yang terdapat pada perbankan, misalnya mencetak buku tabungan, mencetak produk lain, giro, atau yang lainnya. Segala administrasi tersebut berhubungan dengan produk yang dapat dilakukan oleh pihak CS.

4. Memberikan Penawaran

Petugas bank sudah seharusnya memperkenalkan sekaligus memberikan penawaran terhadap produk yang dimiliki kepada nasabah. Selain itu, CS juga perlu menginformasikan kepada customer perihal layanan yang dimiliki pihak bank tersebut.

Sehingga nasabah tidak akan merasa kesulitan, bahkan dapat memperoleh produk layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

3. Staff Back Office (BO)

Selain pegawai bank yang bekerja di depan dan berhadapan langsung dengan nasabah, ada juga pegawai bank yang bekerja di ‘balik layar’ alias back office. Mereka mengurusi pembukuan atau hal-hal lain yang sifatnya administratif.  Ada banyak posisi di back office ini, seperti kliring, petugas IT, bagian administrasi pinjaman, sampai bagian SDM dan logistik. 

Staf Back Office sering terdapat di Bank konvensional, berikut adalah contoh beberapa tugas dan tanggung jawab Staf Back Office dalam perusahaan:

  • Bertanggung jawab dalam mengelola laporan keuangan
  • Memonitoring atau melakukan pengecekan terhadap invoice serta pemasaran
  • Membuat laporan penjualan serta pemasaran
  • Bertanggung jawab atas pengurusan berkas pembelian
  • Bertanggung jawab pada laporan pengecekan barang slow moving atau fast moving
  • Memonitoring stok barang yang akan habis dan kadaluarsa
  • Melaksanakan tugas dalam urusan piutang
  • Memonitoring produk yang kurang laku untuk diganti
  • Bertanggung jawab pada kegiatan proses pemesanan barang terhadap suplier

4. Account Officer (AO)

AO atau lebih akrab disebut mantri adalah pegawai bank yang berperan sebagai sales atau marketing. AO lah yang bertugas mencari nasabah kredit atau pinjaman dan melakukan pemasaran produk bank seperti kartu kredit, pinjaman, KPR, hingga pinjaman modal usaha. Jika dapat calon nasabah, AO juga masih perlu menganalisis kemampuan bayarnya agar pelunasan tidak terkendala. 

Banyak orang yang menganggap kalau petugas Account Officer itu seperti halnya sales atau marketing. Memang itu tidak salah, tetapi tugasnya tidak sepenuhnya kepada penjualan, meskipun terdapat beberapa tugas dan tanggung jawab yang sama.

Supaya kamu lebih paham, berikut ini akan dibahas secara singkat tugas Account Officer:

1. Mengenalkan Produk ke Konsumen

Tugas utama dari seorang Account Officer yaitu memperkenalkan produk perusahaan kepada klien atau konsumen. Biasanya produk yang dikenalkan berupa jasa, seperti produk kredit, KPR, deposito, dan sebagainya yang masih berkaitan dengan keuangan.

Untuk mengenalkan produknya bisa dilakukan dimana saja tergantung situasi dan kebutuhan, bisa di kantor, mendatangi klien secara langsung, atau lewat pameran.

Selain itu, Account Officer juga harus mampu menerangkan dengan baik mengenai produk-produk yang ditawarkan sampai calon klien memahaminya dengan jelas. Jika terjadi kesalahpahaman, Account Officer harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada atasan. Apabila ini terjadi, risikonya sangat besar dengan kemungkinan sampai pemutusan hubungan kerja.

2. Follow Up atau Menjaga Hubungan Baik dengan Konsumen

Selain memperkenalkan dan memahami produk perusahaan, tugas Account Officer lainnya adalah menjalin hubungan baik terhadap klien baru ataupun yang sudah menjadi klien. Ada berbagai cara untuk menjaga hubungan tersebut, bisa melalui telepon atau video call, dan bisa juga mendatangi langsung rumah klien walaupun hanya sekedar mengetahui kabarnya.

Kenapa hal ini penting? Jika satu orang klien memiliki relasi yang luas, kemungkinan kamu akan mendapatkan calon klien yang lebih banyak. Biasanya klien yang sudah kenal dengan Account Officer-nya dan tepercaya, maka mereka tidak akan segan mereferensikan saudara atau rekan-rekannya untuk menggunakan jasa keuangan kepada Account Officer yang sudah mereka kenal.

3. Berkoordinasi dengan Marketing Dalam Hal Pemasaran

Apabila diperlukan, seorang Account Officer harus berkoordinasi dengan divisi marketing dalam membuat perencanaan usaha dan pemasaran. Hal ini dilakukan untuk mempermudah Account Officer dalam bekerja sehingga lebih efektif dan efisien.

4. Mampu Memberikan Solusi Jika Konsumen Mengalami Masalah

Seorang Account Officer harus dapat memberikan solusi terbaik terhadap klien yang bermasalah, baik itu saat pengajuan, pembayaran hingga pelunasan. Tentu saja solusi yang diberikan harus menguntungkan perusahaan dan tidak merugikan konsumen. Maka dari itu, Account Officer harus memiliki gaya bicara yang persuasif dan sabar dalam menghadapi klien yang bermasalah.

5. Melakukan Analisa Kelayakan Dari Konsumen

Selanjutnya Account Officer akan bertugas melakukan analisa kelayakan dari calon klien yang sedang pengajuan kredit. Hal ini bertujuan supaya klien yang diberikan kredit ke depannya tidak berpotensi menjadi bermasalah dalam hal pembayaran.

6. Membuat Laporan Mingguan atau Bulanan

Terakhir, tugas Account Officer yaitu membuat laporan kerja atau analisa secara mingguan atau bulanan mengenai klien yang ditanganinya. Sekedar informasi, dalam satu perusahaan umumnya seorang Account Officer punya wilayah kerja berbeda-beda.

Contohnya, jika dalam satu kota terbagi jadi empat region, biasanya ada empat staff Account Officer yang ditugaskan menangani permasalahan di regionalnya masing-masing.

5. Sales Officer

Pekerjaan seorang sales officer lekat dengan penjual produk perbankan, seperti mikro kredit, kartu kredit, hingga KPR. Seorang sales perlu mencari nasabah baru dan menawarkan produk-produk baru. Dengan pekerjaan seperti ini, seorang sales perlu punya kemampuan komunikasi yang baik. 

  • Memberikan penawaran produk dari suatu lembaga keuangan kepada konsumen (misalnya, tabungan, deposito, kartu kredit, kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kepemilikan kendaraan bermotor, dan lain-lain).
  • Menjelaskan spesifikasi produk keuangan yang dijual kepada konsumen.
  • Melakukan penilaian terhadap layak tidaknya calon nasabah mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan.
  • Melakukan monitoring terhadap pembiayaan kredit nasabah.
  • Memberi konsultasi mengenai produk keuangan yang akan dijual kepada calon nasabah.
  • Memberikan simulasi hitungan biaya yang harus dikeluarkan dan menjelaskan manfaat yang akan diperoleh konsumen.
  • Melakukan komunikasi dengan nasabah.
  • Mengelola penjualan produk keuangan.

6. Funding Officer

Funding officer bertugas mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya. Dana ini yang akan diputar lagi oleh bank untuk disalurkan sebagai kredit kepada nasabah. 

Tugas dan Tanggung Jawab Funding Officer Menjadi funding officer memiliki tugas yang bisa dibilang gampang – gampang susah. Pasalnya dia harus mencari nasabah yang mau membeli produk dari bank itu sendiri.

Tugas

  • Mempromosikan dan memasarkan produk bank yang berupa tabungan, giro, dan deposito.
  • Membuka rekening tabungan baru atau akuisis.
  • Mejalin hubungan baik kepada para nasabah agar tetap menyimpan atau berinvestasi di bank tersebut.
  • Mencari dan mengajak nasabah untuk melakukan top up.
  • Mengawasi dan memonitoring produk bank yang telah terjual.
  • Mem-follow up semua produk yang dibeli nasabah.
  • Melaporakan segala jenis aktifitas dan program sudah dijalankan.
  • Mengerjakan tugas tambahan yang diberikan dari atasan.
  • Memberikan pendekatan secara rutin dan baik supaya nasabah akan tetap royal.

Tanggung Jawab

  • Melaporkan anilisa nasabah deposito dan tabungan.
  • Melaporkan pertumbuhan portopolio dana pihak ketiga atau nasabah bank tersebut.
  • Bertanggung jawab pada pencapaian target funding yang telah ditetapkan perusahaan yang berupa tabungan, giro, dan deposito.
  • Menjaga hubungan baik kepada para nasabah.
  • Memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah.
  • Memastikan tercapainya target perusahaan.
  • Menyiapkan laporan DASR.

7. Auditor

Posisi ini bertugas memastikan apakah kerja karyawan sesuai dengan prosedur atau tidak. Jika ada pekerjaan yang tidak sesuai prosedur, maka auditor akan memasukkannya sebagai temuan. Temuan ini nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan pemberian rekomendasi kepada pimpinan.

Orang yang memeriksa kegiatan operasional bank; pejabat bank yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada direksi untuk menilai seluruh kegiatan operasional bank, meliputi pengawasan secara sistematis, melakukan verifikasi atas seluruh pembukuan bank, dan menyampaikan laporan kepada direksi ataupun komisaris bank.

Tugas-tugas Auditor

Adapun berbagai tugas setiap auditor menurut The Auditing Practice Committee pada tahun 1980 adalah sebagai berikut:

  • Merencanakan, mengendalikan, dan mencatat setiap pekerjaannya.
  • Memahami sistem akuntansi.
  • Mendapatkan bukti audit agar mampu memberikan kesimpulan secara rasional.
  • Memastikan dan mengevaluasi pengendalian intern serta melakukan compliance test.
  • Meninjau ulang laporan keuangan yang relevan

Itulah jenis jenis pekerjaan di bank, tugas beserta tanggung jawabnya, dan harus kamu ketahui ketika menjadi seorang pegawai bank.

Semoga info di atas bisa membantu kamu dalam meraih kesuksesan di dunia perbankan. 

Buat situs web atau blog di WordPress.com

%d blogger menyukai ini: